29042012


DASAR-DASAR
PENGETAHUAN UMUM IBADAH

Perlulah kita ketahui was-was adalah keadaan dimana kita tidak bisa bersikap dengan tegas atas keadaan individu kita yang mana sehingga jiwa kita terombang-ambing. Perhatikanlah firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al a’raaf, 7 ayat: 201
žcÎ) šúïÏ%©!$# (#öqs)¨?$# #sŒÎ) öNåk¡¦tB ×#Í´¯»sÛ z`ÏiB Ç`»sÜø¤±9$# (#r㍞2xs? #sŒÎ*sù Nèd tbrçŽÅÇö7B ÇËÉÊÈ
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, apabila mereka ditimpa was-was dari syetan, mereka mengingat Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya".

Dan ada juga kita yang memahami Al-Qur’an dengan berbagai macam dalil dan kebutuhan kita, samplenya, kita yang membaca Al-Qur’an sekedar untuk pelipur lara dari kesedihan kita, maka dengan hal yang dengan demikian kita lakukan terobatilah rasa duka kita, karena kita mendasari alasan ini dengan dalil bahwa Al-Qur’an itu Ash shifa’ atau obat, dan adalagi bagi kita ahli hikmah, Al-Qur’an ini adalah sebuah mu'jizat yang bisa kita gunakan untuk rojah, mantra, pengobatan dan jampi-jampi atau wirid-wirid untuk memohon kekuatan kepada Allah, karena dasar yang kita pakai adalah pendapat seperti kata Ibnut Tien:
“Menangkal atau merojah, menawar mu'awwidzat dan lain-lainnya dari nama-nama Allah, itulah "thibburruhany". Apabila diucapkan oleh lisan Al abrar, hasilnya kesembuhan dengan idzin Allah” Al itqaan 2-165.

Adapun didalam histories Al qurthuby berkata:
“dibolehkan ruqyah dengan kalamullah dan nama-nama-Nya, jika dengan doa-doa yang diterima dari Nabi Saw sendiri, tentu lebih disukai”  Al itqaan :2-166.

Akan tetapi ada diantara kita yang memahami Al-Qur’an dengan pengertian yang sempurna, yang mana bahwa Alquran itu adalah tuntunan untuk memahami maksud Allah di dalam perintah dan larangannya, samplenya, dalam ayat-ayat yang menganjurkan untuk bermuamalah atau jual-beli, bercocok tanam, memperhatikan alam semesta dalam mengatur sebuah negara, dan menjaga kesehatan baik dari segi makanan maupun menjaga kondisi fisik, jadi wal hasil Al-Qur’an ini adalah hudan atau petunjuk, yang menuntun kita untuk berbuat apa yang semestinya menurut Allah agar kita mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat, samplenya ada sebuah ayat yang berbunyi "kuluu wasyrabuu …." - Makanlah dan minumlah- maka ayat ini kalau tidak kita fahami dengan benar akan menjadi sebuah histories salah kaprah di dalam penerapannya … yang mana sehingga ayat tersebut hanya diulang-ulang dibaca dengan alasan, bahwa dengan membaca ayat ini akan mendapatkan karomah atau kelebihan dari yang menjaga ayat atau huruf dari Al-Qur’an, dan mungkin bagi orang yang mengerti allluqohtal Arabia atau bahasa Arab, akan tersenyum mendengar kita yang membaca ayat ini, ketika melihat kita sebagai orang Indonesia mewiridkan ..makanlah..minumlah ..makanlah minumlah .. makanlah minumlah .. makanlah .. minumlah makanlah minumlah … sebanyak seribu kali ….. Atau penegasan ayat yang mengatakan bahwa Allah itu sangat kuat, sangat dekat, Maha melihat, Maha penyantun , Maha kuasa atas segala sesuatu, dan Maha mendengar….Jika hal ini hanya kita baca diulang-ulang tidak akan membawa dampak kepada perubahan mental atau keimanan kita seseorang, sebab kalau tidak kita fahami sebagai makna sebenarnya, kita akan tetap mencuri, berbohong, mengeluh, dan takut …akan tetapi jika kita mengerti akan maknanya dengan benar dan menerapkan sebagai pengertian secara dewasa, kita tidak akan berani berbohong, karena Allah sangat mendengar bisikan hati individu kita, dan kitapun tidak akan mengeluh, karena Allah sangat memperhatikan individu kita sebagai manusia yang mau mendekat, serta kitapun tidak akan berbuat korupsi, karena Allah selalu mengawasi perbuatan kita setiap saat…..

Maka demikian pula dengan bacaan ayat kursi yang kita wiridkan, dan kitapun tidak menyalahkan orang yang mendawamkan bacaan ayat ini, karena Rasulullah sendiri menganjurkan untuk sering membacanya, akan tetapi yang dimaksud dan tujuannya yaitu agar kita memahami isi kandungan ayat tersebut, yaitu membuka hijab individu kita sebagai manusia dapat menyaksikan pada saat mendirikan shalat dan untuk menyadari bahwa yang mana sesungguhnya hati individu kita hidup senantiasa yang kordinatnya didalam diantara dua rongga dada diatas perut kita. Maka marilah kita perhatikan ayat kursi in:

“Dialah Allah, tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Dia, yang senantiasa hidup dan menguasai dan memelihara kepentingan hamba-Nya. Tidak dipengaruhi oleh kantuk dan tidak pula oleh tidur. Tuhanlah yang mempunyai segala apa yang dilangit dan segala apa yang di bumi. Siapakah gerangan yang memberi syafaat di sisi-Nya dengan tiada seizin-Nya. Ia mengetahui apa yang dihadapan mereka dan apa yang dibelakang mereka, sedang mereka tiada meliputi atau mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya melainkan sekedar yang Tuhan kehendaki, termasuk segala urusan langit dan bumi dan tiada berat lagi bagi Allah memelihara langit dan bumi itu, dan Allah itu maha Tinggi lagi Maha Besar”. Ayat Kursi.

Adapun maksud ayat ini adalah agar kita menyadari bahwa Allah itu sangat luas kekuasaanNya, semua dalam liputannya atau pengawasannya, Dia tidak dipengaruhi oleh kantuk dan tidur. Dia mengetahui apa yang dibelakang atau tersembunyi dan apa yang di hadapan kita. Sehingga jika kita memahami ayat ini secara benar maka tidak-lah mungkin kita akan berbuat seenaknya, seperti korupsi, berdusta, curang dan pengrusakan alam sekitarnya, akan tetapi jika ayat ini hanya kita jadikan sebuah wiridan, tanpa mengerti maksud tujuan ayat tersebut, yang terjadi malah sebaliknya, akan terjadi arogansi kita sebagai pembaca karena kadang kita sebagai pembaca malah menunggu bantuan dari khadam pemelihara ayat-ayat tersebut, yang mana sehingga menjadikan kita terjebak kedalam nilai kesyirikan yang di kutuk oleh Allah.

Bahkan kita sering mendengarkan diantara kita yang berbicara mengenai wirid yang di dawamkan akan mempunyai khadam pembantu, yang akan selalu menolong kita yang mengamalkannya, maka hal inilah sangat bertentangan dengan ayat tersebut yang menegaskan bahwa Allah adalah Sang Penolong, Yang memelihara semua makhluk-Nya, dan tempat meminta.

Maka agar kita tidak terjebak dengan pengertian yang keliru ini, hendaklah ketika kita membaca ayat kursi, menghayati maksud ayat tersebut, yang mana kita di perintahkan bersandar kepada Allah SWT, dan janganlah kita takut, karena Allah mengawasi kita..… percayakanlah semua urusan kepada petunjuk Allah SWT, dan didalam mewiridkan, jangan sedikitpun mengharapkan datangnya petunjuk dari selain Allah SWT, samplenya, khadam, orang berjubah putih, atau orang yang mengaku wali dll, dan hanya Allah SWT tujuan kita, selain ini kita tolak! Ayat kursi ini kita jadikan sebuah prinsip hidup di dalam bertauhid kepada Allah SWT.

Maka marilah kita coba menghayati prinsip-prinsip ini dalam kehidupan kita…....
Ya Allah , Tiada Tuhan kecuali Engkau...….
Ya Allah Engkau sedang memperhatikan gerak-gerik hati individuku, nafasku, fikiranku, dan aliran darahku...…..
Ya Allah..…Engkau melihat perbuatanku yang lalu dan yang akan datang......karena Engkau tidak pernah tidur…......dan Engkau yang tahu kejadian yang akan datang...…...yang tersembunyi dan yang dhahir, karena Engkau yang Maha Ghaib.
Ya Allah Engkaulah yang memelihara alam ini , dan yang menjaga Arsy.
Ya Allah dengan segala kerendahan hatiku aku berserah dan takluk dihadapan-Mu karena Engkaulah yang Maha Kuasa, Yang Meliputi dan Maha Melihat …......
Inilah prinsip yang harus kita terapkan setelah membaca makna ayat kursi....…bukan sekedar untuk dibaca dan di ulang-ulang atau wirid....….. dengan demikian anda akan keluar dari persoalan pengaruh secara kejiwaan seperti object to be a victim atau pada mimpi anda, seperti sample sebuah ayat yang tersebut diatas, tentang perintah makan dan minum....…jika ayat-ayat ini hanya di baca dan diwiridkan, maka kita tidak akan mendapatkan pesan apa yang diinginkan oleh Allah, yaitu......memakan dan meminum, yang tujuannya untuk membangun tubuh menjadi tumbuh dan sehat...…..
Jadi sekali lagi perlulah kita ketahui ayat kursi ini  merupakan ilmu pamungkas kita sebagai orang mukmin, dan jika diterapkan dengan benar....…kita tidak akan pernah takut, tidak pernah khawatir, hati individu kita selalu hidup atau selalu waspada, karena Allah melihat kelebat hati individu kita sebagai manusia...…..
Mudah-mudahan ayat kursi enjadi prinsip hidup yang ideal, dan bukan sekedar mencapai target hitungan dan waktu .......karena tauhid adalah kehidupan dan keimanan yang tidak boleh ditentukan oleh jarak dan waktu.

Maka demikianlah  dahulu sekelumit dasar-dasar pengetahuan umum ibadah  ini semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah kepada seluruh kita yang hadir pada hari ini, dan agar kita dapat melaksanakan seluruh perintah-perintah-Nya.

Maka marilah kita berdoa bersama!

"Ya Allah, gantungkanlah kami dan orang-orang yang bekonsultasi atau curhat atau ‘berobat’ kepada kami hanyalah kepada-MU, dan jangan Engkau datangkan kepada kami orang-orang yang tak mau mendatangi-Mu, kecuali bila itu sudah menjadi ketetapan-Mu".

ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAAHu, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASUULU ALLAAHI.

Ya Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, lindungilah kami dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari ilmu yang menjauhkan kami dari-Mu, dari ilmu yang hanya berorientasi kepada harta dan dunia, dari ilmu yang membuat kami sombong dan merasa hebat, dari ilmu yang menginvestasikan banyak kesulitan bagi kami di akhirat kelak.

Ya Allah Yang Maha Mengetahui Isi Hati (Qolbu/Quluub) yang ada Di Dalam Dada (Shodr/Shuduur), lindungilah kami dari hati yang tidak khusyu’’, dari hati yang mudah jatuh pada godaan wanita (pria), dari hati yang merasa tinggi, dari hati yang suka pujian manusia, dari hati yang takut cacian dari manusia, dari hati yang mudah terprovokasi oleh dunia yang menipu, dan dari hati yang sering lalai dari-Mu.  

Ya Allah Yang Maha Menguasai, lindungilah kami dari pikiran yang tidak efektif, dari pikiran yang tidak menentu, dari pikiran yang tidak bermutu, dari pikiran yang suka menganalisa takdir-Mu, dan dari pikiran yang tidak tunduk kepada hati yang Engkau kuasai.  

Ya Allah Yang Maha Pemberi Rizki, lindungilah kami dari harta yang haram, dari harta yang syubhat, dari harta yang tidak bisa membantu hamba-Mu lainnya, dan dari harta yang tidak berkah.

Ya Allah Yang Maha Menganugerahkan, lindungilah kami dari sikap yang tidak pandai bersyukur atas ilmu, atas hati, atas pikiran, dan atas harta yang telah Engkau berikan kepada kami.

Ya Allah Yang Maha Berkehendak, lindungilah kami dari keinginan yang tidak kami butuhkan, dari keinginan yang tidak Engkau ridhoi, dan dari keinginan yang tidak bisa dikendalikan.

Ya Allah Yang Maha Menenangkan, lindungilah kami dari jiwa yang tidak pernah puas, dari jiwa yang tidak pernah kenyang, dari jiwa yang tidak bisa tenang, dan dari jiwa yang tidak pandai bersyukur. 

Ya Allah Yang Maha Menghentikan Keburukan, lindungilah kami dari kesulitan yang menghadirkan kesulitan, dari hutang yang menghadirkan hutang, dan dari penyakit yang menghadirkan penyakit.  

Ya Allah Yang Maha Mengabulkan, lindungilah kami dari do'a-do'a yang tidak penting, dari do'a-do'a yang justru menjauhkan kami untuk mencintai-Mu, dan dari do'a-do'a yang tidak Engkau kabulkan.
Amin ya rabbal alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar