DASAR-DASAR
PENGETAHUAN UMUM
IBADAH
Perlulah kita ketahui was-was adalah keadaan
dimana kita tidak bisa bersikap dengan tegas atas keadaan individu kita yang
mana sehingga jiwa kita terombang-ambing. Perhatikanlah firman Allah SWT dalam
Al Qur’an surat Al a’raaf, 7 ayat: 201
cÎ) úïÏ%©!$# (#öqs)¨?$# #sÎ) öNåk¡¦tB ×#Í´¯»sÛ z`ÏiB Ç`»sÜø¤±9$# (#rã2xs? #sÎ*sù Nèd tbrçÅÇö7B ÇËÉÊÈ
"Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa, apabila mereka ditimpa was-was dari syetan, mereka
mengingat Allah, maka ketika itu juga mereka melihat
kesalahan-kesalahannya".
Dan ada juga kita yang memahami Al-Qur’an dengan berbagai
macam dalil dan kebutuhan kita, samplenya, kita yang membaca Al-Qur’an sekedar
untuk pelipur lara dari kesedihan kita, maka dengan hal yang dengan demikian
kita lakukan terobatilah rasa duka kita, karena kita mendasari alasan ini
dengan dalil bahwa Al-Qur’an itu Ash shifa’ atau obat, dan adalagi bagi kita
ahli hikmah, Al-Qur’an ini adalah sebuah mu'jizat yang bisa kita gunakan untuk
rojah, mantra, pengobatan dan jampi-jampi atau wirid-wirid untuk memohon
kekuatan kepada Allah, karena dasar yang kita pakai adalah pendapat seperti
kata Ibnut Tien:
“Menangkal atau merojah, menawar mu'awwidzat dan
lain-lainnya dari nama-nama Allah, itulah "thibburruhany". Apabila
diucapkan oleh lisan Al abrar, hasilnya kesembuhan dengan idzin Allah” Al itqaan 2-165.
Adapun didalam histories Al qurthuby berkata:
“dibolehkan ruqyah dengan kalamullah dan nama-nama-Nya,
jika dengan doa-doa yang diterima dari Nabi Saw sendiri, tentu lebih disukai”
Al itqaan :2-166.
Akan tetapi ada diantara kita yang memahami Al-Qur’an
dengan pengertian yang sempurna, yang mana bahwa Alquran itu adalah tuntunan
untuk memahami maksud Allah di dalam perintah dan larangannya, samplenya, dalam
ayat-ayat yang menganjurkan untuk bermuamalah atau jual-beli, bercocok tanam,
memperhatikan alam semesta dalam mengatur sebuah negara, dan menjaga kesehatan
baik dari segi makanan maupun menjaga kondisi fisik, jadi wal hasil Al-Qur’an
ini adalah hudan atau petunjuk, yang menuntun kita untuk berbuat apa yang
semestinya menurut Allah agar kita mendapatkan keselamatan di dunia dan
akhirat, samplenya ada sebuah ayat yang berbunyi "kuluu wasyrabuu …."
- Makanlah dan minumlah- maka ayat ini kalau tidak kita fahami dengan benar
akan menjadi sebuah histories salah kaprah di dalam penerapannya … yang mana
sehingga ayat tersebut hanya diulang-ulang dibaca dengan alasan, bahwa dengan
membaca ayat ini akan mendapatkan karomah atau kelebihan dari yang menjaga ayat
atau huruf dari Al-Qur’an, dan mungkin bagi orang yang mengerti allluqohtal
Arabia atau bahasa Arab, akan tersenyum mendengar kita yang membaca ayat ini,
ketika melihat kita sebagai orang Indonesia mewiridkan ..makanlah..minumlah
..makanlah minumlah .. makanlah minumlah .. makanlah .. minumlah makanlah
minumlah … sebanyak seribu kali ….. Atau penegasan ayat yang mengatakan bahwa
Allah itu sangat kuat, sangat dekat, Maha melihat, Maha penyantun , Maha kuasa
atas segala sesuatu, dan Maha mendengar….Jika hal ini hanya kita baca
diulang-ulang tidak akan membawa dampak kepada perubahan mental atau keimanan
kita seseorang, sebab kalau tidak kita fahami sebagai makna sebenarnya, kita
akan tetap mencuri, berbohong, mengeluh, dan takut …akan tetapi jika kita
mengerti akan maknanya dengan benar dan menerapkan sebagai pengertian secara
dewasa, kita tidak akan berani berbohong, karena Allah sangat mendengar bisikan
hati individu kita, dan kitapun tidak akan mengeluh, karena Allah sangat
memperhatikan individu kita sebagai manusia yang mau mendekat, serta kitapun
tidak akan berbuat korupsi, karena Allah selalu mengawasi perbuatan kita setiap
saat…..
Maka demikian pula dengan bacaan ayat kursi yang kita
wiridkan, dan kitapun tidak menyalahkan orang yang mendawamkan bacaan ayat ini,
karena Rasulullah sendiri menganjurkan untuk sering membacanya, akan tetapi
yang dimaksud dan tujuannya yaitu agar kita memahami isi kandungan ayat
tersebut, yaitu membuka hijab individu kita sebagai manusia dapat menyaksikan
pada saat mendirikan shalat dan untuk menyadari bahwa yang mana sesungguhnya
hati individu kita hidup senantiasa yang kordinatnya didalam diantara dua
rongga dada diatas perut kita. Maka marilah kita perhatikan ayat kursi in:
“Dialah Allah, tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Dia,
yang senantiasa hidup dan menguasai dan memelihara kepentingan hamba-Nya. Tidak
dipengaruhi oleh kantuk dan tidak pula oleh tidur. Tuhanlah yang mempunyai
segala apa yang dilangit dan segala apa yang di bumi. Siapakah gerangan yang
memberi syafaat di sisi-Nya dengan tiada seizin-Nya. Ia mengetahui apa yang
dihadapan mereka dan apa yang dibelakang mereka, sedang mereka tiada meliputi
atau mengetahui sesuatu dari ilmu-Nya melainkan sekedar yang Tuhan kehendaki,
termasuk segala urusan langit dan bumi dan tiada berat lagi bagi Allah
memelihara langit dan bumi itu, dan Allah itu maha Tinggi lagi Maha Besar”.
Ayat Kursi.
Adapun maksud ayat ini adalah agar kita menyadari bahwa
Allah itu sangat luas kekuasaanNya, semua dalam liputannya atau pengawasannya,
Dia tidak dipengaruhi oleh kantuk dan tidur. Dia mengetahui apa yang dibelakang
atau tersembunyi dan apa yang di hadapan kita. Sehingga jika kita memahami ayat
ini secara benar maka tidak-lah mungkin kita akan berbuat seenaknya, seperti
korupsi, berdusta, curang dan pengrusakan alam sekitarnya, akan tetapi jika
ayat ini hanya kita jadikan sebuah wiridan, tanpa mengerti maksud tujuan ayat
tersebut, yang terjadi malah sebaliknya, akan terjadi arogansi kita sebagai
pembaca karena kadang kita sebagai pembaca malah menunggu bantuan dari khadam
pemelihara ayat-ayat tersebut, yang mana sehingga menjadikan kita terjebak
kedalam nilai kesyirikan yang di kutuk oleh Allah.
Bahkan kita sering mendengarkan diantara kita yang
berbicara mengenai wirid yang di dawamkan akan mempunyai khadam pembantu, yang
akan selalu menolong kita yang mengamalkannya, maka hal inilah sangat
bertentangan dengan ayat tersebut yang menegaskan bahwa Allah adalah Sang
Penolong, Yang memelihara semua makhluk-Nya, dan tempat meminta.
Maka agar kita tidak terjebak dengan pengertian yang
keliru ini, hendaklah ketika kita membaca ayat kursi, menghayati maksud ayat
tersebut, yang mana kita di perintahkan bersandar kepada Allah SWT, dan
janganlah kita takut, karena Allah mengawasi kita..… percayakanlah semua urusan
kepada petunjuk Allah SWT, dan didalam mewiridkan, jangan sedikitpun
mengharapkan datangnya petunjuk dari selain Allah SWT, samplenya, khadam, orang
berjubah putih, atau orang yang mengaku wali dll, dan hanya Allah SWT tujuan
kita, selain ini kita tolak! Ayat kursi ini kita jadikan sebuah prinsip hidup
di dalam bertauhid kepada Allah SWT.
Maka marilah kita coba menghayati prinsip-prinsip ini
dalam kehidupan kita…....
Ya Allah , Tiada Tuhan kecuali Engkau...….
Ya Allah Engkau sedang memperhatikan gerak-gerik hati
individuku, nafasku, fikiranku, dan aliran darahku...…..
Ya Allah..…Engkau melihat perbuatanku yang lalu dan yang
akan datang......karena Engkau tidak pernah tidur…......dan Engkau yang tahu
kejadian yang akan datang...…...yang tersembunyi dan yang dhahir, karena Engkau
yang Maha Ghaib.
Ya Allah Engkaulah yang memelihara alam ini , dan yang
menjaga Arsy.
Ya Allah dengan segala kerendahan hatiku aku berserah dan
takluk dihadapan-Mu karena Engkaulah yang Maha Kuasa, Yang Meliputi dan Maha Melihat
…......
Inilah prinsip yang harus kita terapkan setelah membaca
makna ayat kursi....…bukan sekedar untuk dibaca dan di ulang-ulang atau
wirid....….. dengan demikian anda akan keluar dari persoalan pengaruh secara
kejiwaan seperti object to be a victim atau pada mimpi anda, seperti sample
sebuah ayat yang tersebut diatas, tentang perintah
makan dan minum....…jika ayat-ayat ini hanya di baca dan diwiridkan, maka kita tidak akan mendapatkan pesan apa yang diinginkan
oleh Allah, yaitu......memakan dan meminum, yang tujuannya untuk membangun
tubuh menjadi tumbuh dan sehat...…..
Jadi sekali lagi perlulah kita ketahui ayat kursi
ini merupakan ilmu pamungkas kita
sebagai orang mukmin, dan jika diterapkan dengan benar....…kita tidak akan
pernah takut, tidak pernah khawatir, hati individu kita selalu hidup atau
selalu waspada, karena Allah melihat kelebat hati individu kita sebagai
manusia...…..
Mudah-mudahan ayat kursi enjadi prinsip hidup yang ideal,
dan bukan sekedar mencapai target hitungan dan waktu .......karena tauhid
adalah kehidupan dan keimanan yang tidak boleh ditentukan oleh jarak dan waktu.
Maka demikianlah dahulu sekelumit dasar-dasar pengetahuan umum
ibadah ini semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah kepada seluruh kita yang hadir pada hari ini, dan agar
kita dapat melaksanakan seluruh perintah-perintah-Nya.
Maka marilah kita berdoa bersama!
"Ya Allah, gantungkanlah kami dan orang-orang yang
bekonsultasi atau curhat atau ‘berobat’ kepada kami hanyalah kepada-MU, dan
jangan Engkau datangkan kepada kami orang-orang yang tak mau mendatangi-Mu,
kecuali bila itu sudah menjadi ketetapan-Mu".
ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAAHu, WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAN RASUULU ALLAAHI.
Ya Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
lindungilah kami dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari ilmu yang menjauhkan
kami dari-Mu, dari ilmu yang hanya berorientasi kepada harta dan dunia, dari
ilmu yang membuat kami sombong dan merasa hebat, dari ilmu yang
menginvestasikan banyak kesulitan bagi kami di akhirat kelak.
Ya Allah Yang Maha Mengetahui Isi Hati (Qolbu/Quluub)
yang ada Di Dalam Dada (Shodr/Shuduur), lindungilah kami dari hati yang tidak
khusyu’’, dari hati yang mudah jatuh pada godaan wanita (pria), dari hati yang
merasa tinggi, dari hati yang suka pujian manusia, dari hati yang takut cacian
dari manusia, dari hati yang mudah terprovokasi oleh dunia yang menipu, dan
dari hati yang sering lalai dari-Mu.
Ya Allah Yang Maha Menguasai, lindungilah kami dari
pikiran yang tidak efektif, dari pikiran yang tidak menentu, dari pikiran yang
tidak bermutu, dari pikiran yang suka menganalisa takdir-Mu, dan dari pikiran
yang tidak tunduk kepada hati yang Engkau kuasai.
Ya Allah Yang Maha Pemberi Rizki, lindungilah kami dari
harta yang haram, dari harta yang syubhat, dari harta yang tidak bisa membantu
hamba-Mu lainnya, dan dari harta yang tidak berkah.
Ya Allah Yang Maha Menganugerahkan, lindungilah kami dari
sikap yang tidak pandai bersyukur atas ilmu, atas hati, atas pikiran, dan atas
harta yang telah Engkau berikan kepada kami.
Ya Allah Yang Maha Berkehendak, lindungilah kami dari
keinginan yang tidak kami butuhkan, dari keinginan yang tidak Engkau ridhoi,
dan dari keinginan yang tidak bisa dikendalikan.
Ya Allah Yang Maha Menenangkan, lindungilah kami dari
jiwa yang tidak pernah puas, dari jiwa yang tidak pernah kenyang, dari jiwa
yang tidak bisa tenang, dan dari jiwa yang tidak pandai bersyukur.
Ya Allah Yang Maha Menghentikan Keburukan, lindungilah kami
dari kesulitan yang menghadirkan kesulitan, dari hutang yang menghadirkan
hutang, dan dari penyakit yang menghadirkan penyakit.
Ya Allah Yang Maha Mengabulkan, lindungilah kami dari
do'a-do'a yang tidak penting, dari do'a-do'a yang justru menjauhkan kami untuk
mencintai-Mu, dan dari do'a-do'a yang tidak Engkau kabulkan.
Amin ya
rabbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar