18122011, dikediaman Dr. Agus, Cabang Pulobambu Cikarang

No.14
Read By Bang. Nuri
DASAR-DASAR 
PENGETAHUAN IBADAH

Perlulah kita ketahui mengapa pada saat kita ibadat tidak dapat menyaksikan yang kita ibadati atau melihat Kebesaran-Nya pada saat mendirikan Shalat. Adapun ini adalah permasalahan pikiran kita, yang mana sebenarnya otak kita ini hanyalah fasilitas bagi sang jiwa kita saja, karena ia sama saja dengan fasilitas lainnya, yaitu tidak memiliki derajat lebih tinggi atau lebih rendah, karena Otak sama saja dengan jantung atau sama saja dengan ginjal atau sama saja dengan liver atau sama saja dengan mata atau sama saja dengan tangan, dan sama saja dengan lainnya...... otak hanyalah fasilitas dari Allah SWT yang harus kita gunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan petunjuk-Nya. 
Adapun mengapa dalam Al-Quran otak tidak begitu spesial? Dan buktinya tidak ada satu pun kata "OTAK" disebutkan di Al-Quran, akan tetapi Al-Quran menyebutkan kata "HATI" dengan sangat banyak dalam berbagai pendekatannya, samplenya ada Hati Qolbu, ada Hati Shodr, dan ada Hati Fuad....... dan Al-Quran pun menyuruh kita berpikir atau Iqro’ atau bertabayyun dan lain sebagainya. Akan tetapi bukan dengan menggunakan Panglima Otak kita, melainkan dengan menggunakan Panglima Hati individu kita. Adapun keberadaan Otak kita ini hanyalah sebagai ASISTEN bagi Sang HATI individu kita saja. Logika hanyalah asisten saja bagi sang HATI individu kita yang tunduk kepada ALLAH.... maka diantara kita-kita yang sudah menjadikan Otak kita sebagai panglima......wajar saja hidup kita tidak akan tenang, sering gelisah, merasa tertekan, mudah mengkritik, bahkan suka menganalisa takdir Tuhan dan lain sebagainya......
Jadi yang sangat perlu kita ketahui ialah Otak dihadirkan Allah SWT kepada kita memang sebagai ujian........ dan kalau kita bisa lolos dari ujian otak ini, insya Allah, kita bisa lebih mulia dari Malaikat. Akan tetapi jika kita terjebak di dalam otak kita, maka kita bisa jauh lebih hina dari pada binatang....... yah.....kalau kita gagal merujuk agar dapat merasakan hidup Sang Hati individu kita yang koordinatnya didalam diantara dua rongga dada diatas perut kita yang tunduk pada-Nya, lalu sibuk merujuk kepada Otak kita yang sombong karena merasa posisinya berada di atas sang Hati, maka wajarlah bila kita diberi label "lebih buruk dari binatang" akan jatuh kepada kita ini..... maka marilah kita perhatikan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-A’raaf [7] ayat: 179. lihat quran klik disini
7:179

And We have certainly created for Hell many of the jinn and mankind. They have hearts with which they do not understand, they have eyes with which they do not see, and they have ears with which they do not hear. Those are like livestock; rather, they are more astray. It is they who are the heedless.

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Maka sesungguhnya kita harus tahu, yang mana sudah sungguh sangat jelas buat kita dari penjelasan ayat ini yang mana sesungguhnya sejatinya kita-kita yang hadir diminggu pagi yang dimuliakan Allah SWT sebagai orang-orang yang beriman, tidaklah perlu lagi mudah percaya dengan apa yang kita logikakan pada otak kita. Jadi sekali lagi kalau kita sudah tahu maka kita tingkatkan, kita harus mengetahui karena yang mana semestinya kita-kita orang beriman bisa lebih menguatkan ikatan kita hanya kepada Allah SWT saja, yaitu dapat mengetahui memahami ayat-ayat Allah ini, maka sekali lagi mengetahui dengan jalan merasakan setiap sesuatu yang turun dan naik dari tenggorokan kita sehingga menyentuh hati individu menjadi hidup atau berdenyut atau bergetar yang koordinatnya didalam diantara dua rongga dada diatas perut kita yang mana setiap hembusan napas kita yang keluar dan masuk dari kerongkongan via mulut atau hidung kita, karena apabila kita telah mengetahui yang tersirat ini, maka sudah dapat dikatakan pasti kita sebagai orang beriman tidak tunduk kepada pikiran otak kita lagi, akan tetapi kita sebagai orang beriman akan dibantu-Nya untuk menundukkan pikiran otak kita yang koordinatnya didalam diatas batok kepala kita. 
Nah, inilah mengapa Allah menyuruh kita bersujud kepada-Nya, yakni maksudnya agar mengetahui dan merasakan hidup hati individu kita. Adapun syariatnya yaitu dimana posisi BERSUJUD kepala kita adalah posisi OTAK sejajar dengan LUTUT, maka tidak heran dalam posisi sujudlah kita seorang hamba berada sangat dekat dengan Tuhan kita, yakni ketika sang otak mau ikhlas tunduk dan merendah-rendah di bawah sang Hati individu kita, sehingga tidak heran jika Rasulullah Saw bersabda:
“Saat yang paling dekat antara seorang hamba dengan tuhannya adalah ketika SUJUD, maka perbanyaklah kamu berdo’a ketika sujud.”( H.R. Ahmad dan Muslim).
Adapun Otak kita yang tidak mau "bersujud" kepada Sang Hati individu kita ini, ibarat Iblis yang tidak mau bersujud kepada Nabi Adam As. Coba kita perhatikan Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr[15] ayat 32-35 berikut ini; lihat quran klik disini
15:32
[ Allah ] said, O Iblees, what is [the matter] with you that you are not with those who prostrate?"
Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"

15:33
He said, "Never would I prostrate to a human whom You created out of clay from an altered black mud."

Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"

15:34
[ Allah ] said, "Then get out of it, for indeed, you are expelled.
Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,

15:35
And indeed, upon you is the curse until the Day of Recompense."
dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".


Jadi sudah sungguh jelas yang mana Iblis merasa individunya lebih hebat, maka ia enggan sujud kepada Adam, dan begitupun, karena kita sudah banyak yang sukses mengenali kehebatan Otak kita ini, samplenya,
“Gue kan terhormat, disimpennya aja diatas, beda dong dengan hati disimpennya saja dibawah..., ape lagi sama lutut yang disimpennya saja dibawah....”, Masya Allah!!! Apalagi kita yang sok pintar jago logika, kalau marahin anak buah kita atau teman kita sendiri: “lu gimane sih! kalo punya otak dipake dong, jangan lu simpen di lutut”. Astaghfirullah.....
Begitulah tabiat Otak kita, ia tidak mau mengalah dari organ tubuh kita lainnya, karena ia maunya menjadi leader bagi tubuh kita lainnya, maka baru sedikit diantara kita peneliti yang sukses menemukan kehebatan Hati, dan kita yang belum mengetahui hal ini, maka akhirnya Otak kita pun enggan sujud kepada Sang Hati individu kita, padahal Otak kita pun menggumpal dalam posisi sedang bersujud di dalam kepala kita.
Dengan demikian para ikhwan yang bijak dimuliakan Allah SWT, marilah kita sering-sering sujud kepada-Nya dengan pikiran yang lepas terhadap keterikatan dunia.......lepas.......lepas.......lepas.......dan biarkan sang Hati individu kita mengikatkan individunya dengan kuat kepada Allah SWT........
Wahai Otak, kau pintar bukan karena engkau terus berpikir dan menggunakan logikamu, tapi engkau pintar karena Allah SWT- lah, yang memasukkan pengetahuan itu ke dalam otakmu, maka janganlah kau merasa hebat, lalu menjadi tersesat dengan kehebatanmu.
Wahai Otak, kau tenang sajalah di dalam kepala hamba Allah, tak usah sibuk kesana kemari sampai kau lepaskan ikatan dari imammu, sang Hati. Hai Otak, tenanglah, tak usah lagi gelisah, biarkan Allah yang menanam pengetahuan yang benar dalam dirimu, sebab kalau kau terus mencari-cari lagi tentang kehebatanmu, tentang kemampuanmu, maka kau hanya bertambah sombong, kecuali kalau kau sudah beritikad kuat untuk ta'at kepada sang Hati, maka silakan...berkelanalah.... 

Wahai Otak, sadarlah... bahwa engkau tidak lebih mulia dari sang hati, bahkan engkau sama saja dan sejajar dengan lutut kami sebagai sang hamba di kala kami ini bersujud pada-Nya.......

Wahai Otak, Stoplah berpikir sendirian, mohonlah izin kepada imammu, sang Hati, jika kau hendak berpikir, agar pikiranmu tak merusak kehidupanku.......

Wahai Otak, bermamkmumlah kepada Sang Hati dengan sempurna dan penuh tuma'ninah......

Wahai Hati, jadilah imam yang baik bagi Otak dan Organ Tubuh lainnya kami, dan sembahlah Allah dengan sempurna......

Wahai Allah, ampunilah Imam dalam individuku, ampunilah Makmum dalam individuku........

Jadikanlah Hati individuku dan Otakku bersinergi untuk selalu terus berada di atas Shiroothol Mustaqim-Mu.......

Berikanlah AmpunanMu dan RahmatMu kedalam NAFS kami ini........

"Ya Allah, gantungkanlah kami dan orang-orang yang bekonsultasi atau curhat atau ‘berobat’ kepada kami hanyalah kepada-MU, dan jangan Engkau datangkan kepada kami orang-orang yang tak mau mendatangi-Mu, kecuali bila itu sudah menjadi ketetapan-Mu".

ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAAHu,WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASUULU ALLAAHI.

Ya Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, lindungilah kami dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari ilmu yang menjauhkan kami dari-Mu, dari ilmu yang hanya berorientasi kepada harta dan dunia, dari ilmu yang membuat kami sombong dan merasa hebat, dari ilmu yang menginvestasikan banyak kesulitan bagi kami di akhirat kelak.

Ya Allah Yang Maha Mengetahui Isi Hati (Qolbu/Quluub) yang ada Di Dalam Dada (Shodr/Shuduur), lindungilah kami dari hati yang tidak khusyu’, dari hati yang mudah jatuh pada godaan wanita (pria), dari hati yang merasa tinggi, dari hati yang suka pujian manusia, dari hati yang takut cacian dari manusia, dari hati yang mudah terprovokasi oleh dunia yang menipu, dan dari hati yang sering lalai dari-Mu.  

Ya Allah Yang Maha Menguasai, lindungilah kami dari pikiran yang tidak efektif, dari pikiran yang tidak menentu, dari pikiran yang tidak bermutu, dari pikiran yang suka menganalisa takdir-Mu, dan dari pikiran yang tidak tunduk kepada hati yang Engkau kuasai.  

Ya Allah Yang Maha Pemberi Rizki, lindungilah kami dari harta yang haram, dari harta yang syubhat, dari harta yang tidak bisa membantu hamba-Mu lainnya, dan dari harta yang tidak berkah. 

Ya Allah Yang Maha Menganugerahkan, lindungilah kami dari sikap yang tidak pandai bersyukur atas ilmu, atas hati, atas pikiran, dan atas harta yang telah Engkau berikan kepada kami.

Ya Allah Yang Maha Berkehendak, lindungilah kami dari keinginan yang tidak kami butuhkan, dari keinginan yang tidak Engkau ridhoi, dan dari keinginan yang tidakbisa dikendalikan.

Ya Allah Yang Maha Menenangkan, lindungilah kami dari jiwa yang tidak pernah puas, dari jiwa yang tidak pernah kenyang, dari jiwa yang tidak pandai bersyukur, dan dari jiwa yang tidak bisa tenang. 

Ya Allah Yang Maha Menghentikan Keburukan, lindungilah kami dari kesulitan yang menghadirkan kesulitan, dari hutang yang menghadirkan hutang, dan dari penyakit yang menghadirkan penyakit.  

Ya Allah Yang Maha Mengabulkan, lindungilah kami dari do'a-do'a yang tidak penting, dari do'a-do'a yang justru menjauhkan kami untuk mencintai-Mu, dan dari do'a-do'a yang tidak Engkau kabulkan. Aamiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar