20112011, dikediaman Bpk. Edy, Perum Alinda Kencana 1

No.10
Read by

DASAR-DASAR PENGETAHUAN

UMUM IBADAH


Perlulah kita ketahui masalah ujian/musibah yang dihadirkan Allah kepada kita bisa menjadi suatu kegembiraan atau kebahagian. Akan tetapi bisa juga menjadi kegelisahan atau kesengsaraan. Jadi tergantung kita menempatkannya, dan tergantung perbuatan atau kelakuan kita, maka mulai saat ini dengan keyakinan penuh, marilah kita selalu berpikir positif terhadap masalah ujian/musibah yang datang silih berganti, karena masalah ujian/musibah adalah ibarat kesulitan yang menghadirkan suatu keistimewaan.

Maka mari kita perhatikan lebih seksama beberapa tanda semesta berikut, samplenya, Layang-layang bisa terbang tinggi justru ketika gerakan angin berani ia hadapi, yaitu melawan arah angin bukan searah mengikuti, dan pohon bisa tumbuh subur tinggi justru ketika diberi pupuk yang bau bukannya diberi minyak wangi, demikian pula makan terasa nikmat, justru ketika kita sudah lapar berat, demikian pula minum terasa menyegarkan justru ketika kita haus kian tak tertahankan. Bahkan sang bintang pun bisa terlihat terang, justru ketika sang bintang berani muncul di antara kegelapan malam.

Ya, demikian pula ketika hadir sebuah masalah maka segeralah mengingat Allah lebih dalam dan lakukanlah INSTROSPEKSI, dan berpikirlah, “Apa yang sudah saya lukakan, sehingga hadir masalah ini?” dan berpikir ke depan serta visioner ini sangatlah baik, akan tetapi flash back atau melihat ke belakang sekilas saja, insya Allah akan membuat kita menginjak gas mobil kehidupan kita dengan lebih yakin, samplenya, ibarat kita sedang mengendarai mobil, tentunya membutuhkan kaca spion sebelum melakukan aksi terobosan yang memukau, namun demikian kita dilarang untuk selalu melihat kaca spion, sebab bagaimanapun juga finish pasti ada di depan, tidak mungkin ia ada di belakang kita, Ya, mungkin tidak baik terlalu lama melihat masa lalu, maafkanlah ia, dan fokuslah pada kenikmatan Allah SWT yang dihadirkan hari ini, seraya bergeraklah ke depan menuju kenikmatan-kenikmatan berikutnya.

Artinya, “kaca spion” yang kita maksud adalah kemampuan kita untuk melakukan aksi INTROSPEKSI dengan cepat ketika masalah hiburan ini hadir dihadapan kita, dan tanyakanlah ke dalam individu kita, yaitu ke dalam hati yang koordinatnya didalam diantara dua rongga dada diatas perut kita, di mana di sana ada ALLAH yang menggenggam hati individu sehingga hidup.

Tanyakanlah kepada hati individu kita, artinya tanyakanlah kepada Allah. “Ya Allah, apa maksud semua ini, apa yang harus aku lakukan, aku berserah penuh pada keteraturan yang Engkau buat,Ya Allah”. Ketika PERINGATAN yang menjemput kita maka segeralah bertaubat dengan beristighfar, sedangkan tatkala yang hadir itu sebuah UJIAN maka sesungguhnya UJIAN ini hadir sebagai Anugrah, sebab berbagai ujian inilah yang melahirkan potensi dan kualitas kita yang sejati di kemudian hari.

Ya, kadang kita masih bingung apakah Kesulitan yang hadir ini berupa PERINGATAN ataukah UJIAN/ANUGERAH, namun Jika kita sudah terbiasa membersihkan individu kita maka hati individu kita akan menginformasikan kepada kita apakah masalah hiburan kesulitan tersebut sebuah PERINGATAN ataukah justru sebuah UJIAN atau ANUGERAH, namun secara prinsip, berdasarkan apa yang kita alami dan amati, ternyata apabila kita mendapatkan kesulitan setelah sebelumnya kita berlaku maksiat, maka kesulitan ini biasanya sebuah PERINGATAN, dan ketika kita mendapatkan kesulitan karena sedang meraih atau mengejar sebuah keinginan atau impian atau do’a, dan kitapun tidak sedang berlaku maksiat, maka insya Allah kesulitan ini hadir sebagai UJIAN atau ANUGERAH.

Adapun semakin besar keinginan kita, maka semakin kuat “hiburan” kita, akan tetapi tidak jarang pula hiburan kesulitan hadir sebagai perpaduan antara Peringatan dan Ujian, adapun perpaduan antara peringatan dan anugrah, dan hal ini bisa saja terjadi disebabkan ketika kita sedang mengejar sebuah impian, namun kitapun tetap melakukan perbuatan maksiat, apalagi dalam mengejar impian ini kita terlalu ambisius sehingga nyaris lupa bersyukur, adapun nyaris lupa menikmati kehidupan “saat ini” kita, dan sibuk membayangkan kenikmatan “masa depan” kita yang belum pasti, akan tetapi di balik ini semua, maka yakinlah bahwa setiap “hiburan” kesulitan yang kita ikhlaskan dan kita istighfarkan, insya Allah akan melahirkan kemudahan-kemudahan yang penuh dengan keberkahan.

Para ikhwan yang dimuliakan Allah SWT, ingatlah bahwa kita tidak perlu berlama-lama di episode INTROSPEKSI ini, jadi walhasil yang jelas tidak perlu kita salahkan siapapun ketika kita melakukan proses introspeksi ini, dan mohon kita ingat, ini adalah sebuah aksi introspeksi bukanlah identifikasi, jadi perlu juga kita ketahui Introspeksi ini ke dalam, sedangkan identifikasi itu seringkali keluar dan akhirnya berujung pada kesimpulan bahwa masalah “hiburan” tersebut hadir karena kesalahan orang lain, dan kita hanyalah korban, maka hal ini pastinya kesimpulan yang merugikan kita, karena ini jangan pernah merasa kita menjadi KORBAN, apapun masalah hiburan kita.

Jadi ketika masalah “hiburan” ini hadir maka ada pola standar yang harus kita lakukan, yaitu sungguh, bukan masalahnya yang menjadi masalah, akan tetapi bagaimana sikap kita ketika masalah itu hadir, karena masalah ini adalah sebuah kepastian, akan tetapi sikap kita dalam menghadapi masalah itu adalah sebuah pilihan.

Maka setelah kita sukses berintrospeksi, selanjutnya dengan segera kita pada langkah AKSI SOLUSI yang luar biasa, dan ketahuilah, bahwa Solusi dari masalah kita seringkali tidak berada pada masalah-masalah yang kita miliki, akan tetapi Solusi kita berada pada KEHENDAK ALLAH SWT, dimana ALLAH SWT memiliki kehendak bahwa DIA akan membantu kita. Jika kita mau membantu hamba-hamba Allah lainnya, maka mulai hari ini JANGAN LAGI MENYELESAIKAN MASALAH kita dengan cara yang biasa, dan tidak perlu habiskan energi untuk terlalu fokus mencari solusi dari permasalahan kita, sebab hakekatnya kita secara pribadi tak memiliki kemampuan apapun untuk menyelesaikan masalah-masalah kita, dan hanya ALLAH yang mampu. Laa haula walaa quwwata illaa billaah.

Dalam Surat ALAM NASYRAH kita disuruh MENYELESAIKAN urusan kita dengan bersungguh-sungguh, nah, tahukah kita, apakah URUSAN KITA ini?.....
Adapun urusan kita ini bukanlah permasalahan pribadi kita, akan tetapi urusan kita adalah membantu menyelesaikan permasalahan diantara kita-kita, artinya apa?..... jika kita, ingin permasalahan kita beres, maka bantulah bereskan atau selesaikan permasalahan diantara kita-kita.

Dalam histories Abdullah bin Umar ra, bahwa Rosulullah saw bersabda:

"Seorang muslim dan lainnya adalah bersaudara, karenanya janganlah menganiaya saudaranya sendiri dan jangan membiarkannya tersiksa. Siapa saja yang memenuhi hajat saudaranya, maka Allah akan memenuhi hajatnya. Dan siapa saja yang memudahkan kesulitan orang lain, niscaya Allah akan melepaskan kesulitannya di hari Qiyamah. Dan barang siapa yang menutup aib orang lain, niscaya Allah menutupi aibnya di hari Qiyamah."
H.R. Muttafaq Alaih alias Bukhori-Muslim.
Sebetulnya, Masalah “hiburan” dihadirkan sebagai ujian, apakah kita bisa bersabar dan bersyukur, atau dihadirkan sebagai kegelisan atau kecemasan agar kita kembali (taubat) dan istighfar (minta ampun), dan setelah itu kita bisa dekat kembali dengan-Nya, lalu fokus membantu sesama, jaga kualitas kekhusyu’an Sholat dan ibadah lainnya, dan bertawakallah secara penuh kepada Allah SWT, jadi walhasil Solusi, jangan sampai gara-gara kita memiliki masalah, justru kita malah menjadi :

1. Tidak khusyu’ shalat kita.
2. Tidak mau membantu sesama karena merasa bahwa "sayalah yang seharusnya dibantu".
3. Tidak bertawakkal kepada Allah SWT.

Jadi bantulah sesama, maka Allah akan membantu kita, nah, apakah makna ini semua?...... dan sebelumnya mari kita bayangkan, seandainya saja kita-kita di seluruh dunia ini masing-masing, maka bagaimana mungkin bisa terjadi sinergi yang baik, bahkan, kita pun dulu pernah tidak jadi berbuat baik karena kita teringat atau fokus kepada masalah kita, saat itu, ketika kita mau bersedekah kepada seseorang, tiba-tiba ada bisikan pikiran .. "Hai ....., kok kamu ini ga tahu malu ya, kamu sendiri kan banyak hutang, eh malah sedekah..... apa gak malu sama Allah?" Astaghfirullah.......

Para ikhwan yang dimuliakan Allah SWT, Solusi kita, mari kita ambil sebuah pembelajaran dari peristiwa tersebut, yaitu jangan sampai kita gagal berbuat kebaikan disebabkan kita fokus kepada masalah kita, cukuplah pengalaman ini menimpa kita, nah, kesimpulannya adalah ketika kita hari ini sedang memiliki MASALAH, maka sebenarnya kita sedang diberikan "tanda" oleh Allah SWT bahwa ada diantara sekitar kita yang sedang butuh bantuan kita, pasanglah antene kebajikan ini, dan lakukan searching dengan hati individu kita...... kemudian rasakanlah....... lalu bantulah mereka......, maka perhatikan apa yang terjadi dalam kehidupan kita ketika kita berhasil membantu menyelesaikan masalah-masalah diantara kita, maka tidak perlu heran jika justru masalah kita secara AJAIB menjadi selesai tuntas, atas bantuan Allah SWT.

Bukan Masalahnya yang menjadi Masalah, tapi bagaimana sikap Anda ketika masalah itu hadir. Sebab, ternyata dengan washilah berbagai masalah itulah yang membuat Anda tetap berTAHAN dan berTUHAN. Itu sebabnya, Jangan  besar-besarkan masalah Anda, sehingga Anda lupa membesarkan Allah, yang memberikan solusi dari masalah kita, maka jangan katakan, "Wahai Allah, masalahku sangat besar," akan tetapi katakanlah, "Wahai  masalah, Allah itu Maha Besar."


"Ya Allah, gantungkanlah kami dan orang-orang yang bekonsultasi atau curhat atau ‘berobat’ kepada kami hanyalah kepada-MU, dan jangan Engkau datangkan kepada kami orang-orang yang tak mau mendatangi-Mu, kecuali bila itu sudah menjadi ketetapan-Mu".

ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAAHu,WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASUULU ALLAAHI.

Ya Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, lindungilah kami dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari ilmu yang menjauhkan kami dari-Mu, dari ilmu yang hanya berorientasi kepada harta dan dunia, dari ilmu yang membuat kami sombong dan merasa hebat, dari ilmu yang menginvestasikan banyak kesulitan bagi kami di akhirat kelak.

Ya Allah Yang Maha Mengetahui Isi Hati (Qolbu/Quluub) yang ada Di Dalam Dada (Shodr/Shuduur), lindungilah kami dari hati yang tidak khusyu’, dari hati yang mudah jatuh pada godaan wanita (pria), dari hati yang merasa tinggi, dari hati yang suka pujian manusia, dari hati yang takut cacian dari manusia, dari hati yang mudah terprovokasi oleh dunia yang menipu, dan dari hati yang sering lalai dari-Mu.  

Ya Allah Yang Maha Menguasai, lindungilah kami dari pikiran yang tidak efektif, dari pikiran yang tidak menentu, dari pikiran yang tidak bermutu, dari pikiran yang suka menganalisa takdir-Mu, dan dari pikiran yang tidak tunduk kepada hati yang Engkau kuasai.  

Ya Allah Yang Maha Pemberi Rizki, lindungilah kami dari harta yang haram, dari harta yang syubhat, dari harta yang tidak bisa membantu hamba-Mu lainnya, dan dari harta yang tidak berkah. 

Ya Allah Yang Maha Menganugerahkan, lindungilah kami dari sikap yang tidak pandai bersyukur atas ilmu, atas hati, atas pikiran, dan atas harta yang telah Engkau berikan kepada kami.

Ya Allah Yang Maha Berkehendak, lindungilah kami dari keinginan yang tidak kami butuhkan, dari keinginan yang tidak Engkau ridhoi, dan dari keinginan yang tidak bisa dikendalikan.

Ya Allah Yang Maha Menenangkan, lindungilah kami dari jiwa yang tidak pernah puas, dari jiwa yang tidak pernah kenyang, dari jiwa yang tidak pandai bersyukur, dan dari jiwa yang tidak bisa tenang. 

Ya Allah Yang Maha Menghentikan Keburukan, lindungilah kami dari kesulitan yang menghadirkan kesulitan, dari hutang yang menghadirkan hutang, dan dari penyakit yang menghadirkan penyakit.  

Ya Allah Yang Maha Mengabulkan, lindungilah kami dari do'a-do'a yang tidak penting, dari do'a-do'a yang justru menjauhkan kami untuk mencintai-Mu, dan dari do'a-do'a yang tidak Engkau kabulkan.
Aamiiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar