Read by Bang Pepen
DASAR-DASAR
PENGETAHUAN IBADAH
Perlulah kita ketahui, kita yang mempelajari dalam
pelaksanaan shalat, haruslah mengetahui yang dimaksud dengan Dzat, yakni
pemahaman akar ber-I`tiqod kepada Allah. Adapun maksudnya adalah sesuatu yang
dapat dijangkaau oleh pemahaman akal anugerah Allah. Jadi jelasnya, sekalian
yang ada dialam ini dapat kita jangkau dengan akal, akan tetapi bila kita hanya
bergantung kepada pemahaman pemikiran tanpa memperhatikan hakekat individu kita
sejati bersumber dari Dzat Allah, maka nyatalah shalat kita tertolak, karena
hal yang demikian ini dapat dikatakan termasuk kafir Dzat.
Sekali lagi sangatlaah perlu kita ketahui yang bernama
kehendak ini belumlah zohir, karena kehendak inilah yang dinamakan gerak qodim,
dan kehendak inilah yang bernama kehendak, selanjutnya hendak inilah yang
bernama roh, sedangkan roh ini Nur Allah, adapun yang bernama Nur Allah ini
adalah gerak individu kita yang dibimbing irodat Allah, jadi kehendak yang
membimbing inilah individu Nur Muhammad dan inipulalah individu kita yang
sejati atau manusia yang sebenarnya, maka demikian pula individu kita yang
sejati tidak akan hidup kalau tidak disertai Roh, sedangkan Roh tiada
putus-putusnya berhubungan dengan Allah, adapun asal Allah Taala ini hajat
sendiri-Nya dan tiada yang menghidupkannya atau Hayun namanyaa, Dia hidup
sendiri-Nya, serta memuji sendiri-Nya pula.
Adapun puji kasih menerima iman, sebab puji kasih menerima
belaian kasih, adapun yang dimaksud disini yaitu, nafas kita yang masuk kedalam
dada kita dan menyentuh hati individu kita yang kordinatnya didalam diantara
dua rongga dada kita diatas perut, lalu hati individu kita hidup atau
berdenyut, dan kemudian menyentuh ujung jantung kita yang kordinatnya didalam
dada kita sebelah kiri bawah tulang rusuk yang terakhir dan lalu bergetar,
makaa inilah belaian kasih dari hati ke hati, atau dinamai kalbu Mukmin Baitullah,
yaitu Istana-Nya Nur Allah.
Jadi sekali lagi perlu kita ketahui hati ini putih bercahaya,
sebab Dia mendapat sifat yang kasih anugrah Allah, karena hati individu kita
sesungguhnya tempat rahasi, karena dia suci tidak ada yang mencampuri-Nya,
adapun maksud yaitu tempat anugrah yang mendapatkan anugrah dari Tuhan-Nya,
jadi nyatalah yang sedemikian ini tidak bercerai dengan Dzat Allah Taalla, maka
inilah penghimpunan pertama kasih karena Dzat Allah, Dzat Allah Taalla jualah
yang hidup sendirinya mendengar dan melihat dengan sendirinya pula, maka inilah
Dzat Hayat atau sebenar-benarnya individu kita sejati, dan ini pulalah yang
sebenar-benarnya Rahasia, maka apabila rahasia ini berkehendak menzahirkan
individu-Ku ALIF, maka inipulalah yang dinamakan Qun Dzat, dan Zahirlah pada
Ilmu Qudus, maka tatkala Muhammad memiliki kepada tubuhnya, Fanalah dia, dan
hanya ada gerak yang Qodim, maka inilah hidup tiada mati, yaitu Nur Muhammad
namanya atau Nur Allah namanya dan apabila fana hanya Qodrat dan Irodat.
Jadi pada kesimpulannya yaitu sebenar-benarnya cita-cita
yakni SIR, dan sebenar-benarnya SIR yaitu gerak, dan sebenar-benarnya gerak
yaitu Ma`rifat, selanjutnya ma`rifat yaitu Niat, sedangkan sebenar-benarnya
Niat yaitu Nur Muhammad jadi wal hasil sebenar-benarnyaa Nur Muhammad yaitu
Irodat, Kehendak dan Gerak.
Ya Allah, tunjukilah kami seperti mereka yang telah Engkau
beri petunjuk, dan ampunilah kami seperti mereka yang telah Engkaau pelihara,
serta berilah kami berkah seperti mereka yang telah Engkau beri berkah, jagalah
kami dari kejelekan yang telah Engkau tetapkan, Maha Suci Engkaau ya Allah
segala puji hanya untuk-Mu, aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau,
kepada-Mulah Aku bertaubat dan memohon ampunan.
Maha Suci Tuhanku yang mempunyai keperkasaan dari apa
yang mereka katakan dan kesejahteraan dilimpahkan atas para Rasul, dan segala
puji baagi Allah, Tuhan semesta alam, semoga shalawat beriring salam senantiasa
tercurah pada junjungan kita Muhammad dan sanak keluarga berikut
sahabat-sahabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar