Read by Daud Yusron
DASAR-DASAR
PENGETAHUAN UMUM IBADAH
Perlulah kita ketahui sesungguhnya kadar terungkapnya tabir
atau dinding rahasia tentang Allah SWT kita dalam Shalaat sangat ditentukan
oleh seberapa persen kita ingat kepada Allah, menghadirkan hati, menghayati
ucapan dan gerakan dalam shalat. Didalam histories sahabat Nabi SAW, Ammar bin
Yasir menyatakan:
“Tidak dicatat (sebagai balasan) dalam shalat seseorang
ketika ia lalai.”
Dihistorieskan oleh Ibnul mubarak dalam Az zuhud No.riwayat
1300
Adapun yang menjadikan pertanyaan kita mengapa kadang kita
sulit dapat meyakini sesuatu yang turun kedalam diantara dua rongga dada kita
dari tenggorokan, dalam mendirikan shalat?...karena kita tidak terbiasa atau
belum mendapatkan informasi tentang hal ini, yang mana dampaknya kita tidak
terbiasa atau lalai dari mengingat Allah SWT, maka pada saat datang waktu
shalat baru kita berjuang hanya sekedar menggugurkan kewajiban atau mengingat
Allah SWT, adapun bagi kita yang mengetahui dan banyak mengingat baik diluar
maupun didalam mendirikan shalat, ketika datang panggilan shalat, lebih mudah
bagi kita untuk menata hati individu kita hidup yang kordinatnya didalam
diantara dua rongga dada diatas perut kita menghadap Allah SWT, karena hal ini
telah terbiasa kita latih, karena menunaikan shalat pada hakikatnya adalah
untuk mengingat atau berdzikir kepada Allah SWT, dalam Al Quran surat Thaha
ayat:4
“...Dan tunaikanlah
shalat untuk mengingatKu...”
Jadi yang sangat perlu kita ketahui, yaitu kita harus pandai
menempatkan individu kita seluas Akbar-Nya, adapun hal ini untuk menjadikan
dunia ditangan kita, dan bukan dipikiran kita, yang mana sehingga menjadikan
“dunia” ditangan kita, apabila kita jadikan seluruh aktifitas kehidupan kita, samplenya,
bekerja untuk menghidupi keluarga sebagai sarana untuk beribadah kepada Allah
SWT, maka bila kita menjadikan ibadah kepada Allah SWT sebagai tujuan utama,
kita yakin bahwa individu kita sejati akan bertemu dengan Allah SWT dan
dikembalikan kepada-Nya, serta kita tidak akan mudah larut memikirkan urusan
dunia, bahkan sebaliknya, jika dunia telah merasuk dalam pemikiran kita, atau
bahkan menjadi prioritas utama, atau jika kita temui permasalahan-permasalahan
yang terkait pekerjaan, maka dampaknya akan kita menjdi susah tidur, dan yang
sangat dikuatirkan selalu memikirkan hal itu setiap waktu, termasuk ketika kita
berada dalam mendirikan shalat, karena pikiran-pikiran itu akan otaak kita.
Maka Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 45-46 sebagai
berikut:
“Dan minta tolonglah(kepada Allah) dengan sabar dan shalat,
sesungguhnya itu berat kecuali bagi orang yang khusyu, Yaitu orang-orang yang
yakin bahwa mereka akan bertemu dengan Rabb mereka dan bahwa mereka akan
kembali kepada-Nya”.
Maka kita akan selalu meningkatkan ilmu yang bermanfaat, apa
kita mengetahui perbedaan antara pengetahuan dengan ilmu, karena semakin kita
mengetahui hal ini, semakin tinggi perasaan takut kita kepada Allah SWT, karena
perasaan takut yang diiringi ilmu tentang pengagungan Dzat yang ditakuti, maka
akan semakin bertambah keilmuan kita, baahkan semakin kokoh ketauhidan kita
terhadap Allah SWT, dan hal ini akan semakin membuat kita khusyu didalam
mendirikan shalaat, adapun ilmu yang bermanfaat hanya bisa kita dapatkan jika
bersumber dari Al Quran dan As Sunnah yang shahih dengan pemahaman para Sahabat
Nabi Ridlwaanullahi alaihi ajmain. Sesuai firman Allah SWT dalam Al Quran surat
Faatir ayat:28
“...Orang-orang yang takut (khosy-yah) kepada Allah hanyalah
orang-orang yang berilmu...”
Bahkan kita akan dapat menghayati dan meyakini bahwa setiap
kita berdzikir pada saat mendirikan shalat, kita dapat mengetahui bahwasanya
kita sedang berdialog dengan Allah SWT, bahkan yang mana sehingga kitapun
mengetahui Allah SWT menjawab seluruh bacaan kita dengan jawaban yang sesuai,
adapun hal karena diiringi keyakinan bahwa Allah SWT senantiasa melihat
gerak-gerik dalam mendirikan shalat kita, dikarena hal ini kita dapat
menyaksikan Akbar-Nya atau Kebesaran-Nya atau Wajah-Nya dan minta tolong kepada
Allah SWT agar kita bisa mempersembahkan ibadah yang terbaik kepadaNya.
Kemudian bertawakal atau berserah individu kita hanya kepada Allah SWT, adapun
salah satu ucapan do`a yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
“Ya Allah tolonglah saya untuk mengingat-Mu, Bersyukur
kepada-Mu dan mempersembahkan ibadah yang (ter)baik untuk-Mu”. HR. Abu Daud, An
Nasai, Ahmad
Adapun permohonan tolong kepada Allah SWT ini bisa jadi
adalah bagian terpenting, karena tanpa pertolongan Allah SWT, kita tidak akan
bisa khusyu dalam mendirikan shalat. Karena hal ini termasuk bentuk permohonan
pertolongan dalam berlindung dari pikiran kita yang akan selalu berusaha
mengganggu dalam mendirikan shalat, maka perhatiakn firman Allah SWT dalam Al
Quran surat Al Bayyinah ayat:5 sebagai berikut:
“Padahal mereka tidaklah disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang
lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang
demikian itulah agama yang lurus”.
Jadi yang sangat perlu kita ketahui sekali lagi, yang mana
perintah shalat 5 waktu ini diwahyukan secara langsung dari Allah SWT?...tanpa
melalui perantara malaikat Jibril,as. Al Imam Al Bukhari dan Al Imam Muslim
keduanya menghistoriskan dari sahabat Annas bin Malik,ra. “Bahwasanya pada
suatu malam ketika Nabi SAW berada dirumah Ummu Hani di Mekah, malaikat Jibril
as datang menjemput beliau SAW untuk menghadap Allah SWT, dan keduanya
mengendarai seekor Buraq yang lebih besar dari dari keledai tetapi lebih kecil
dari bighal atau peranakan kuda dengan keledai, yang langkah kakinya sejauh
mata memandang, dan kemudian Jibril membawa beliau menuju kelangit ke tujuh.
Setiap kali melewati lapisan langit, Rasulullah SAW bertemu dengan para rasul
dan nabi, sampai akhirnya beliau?... tiba di Sidratul Muntaha yang tidak ada
satu makhlukpun yang mampu menggambarkan keindahannya, di tempat inilah beliau
SAW menerima perintah shalat 5 waktu”.
Adapun histories ini dikenal dengan istilah Isra mi`raj,
bahkan Ummu Salamah menghistoriskan bahwa wasiat terakhir dari Rasulullah
?...menjelang wafatnya, beliau SAW berkata: “Ash Shalatu, Ash Shalatu”.
Adapun dalam histories yang lain: “Bertakwalah kalian kepada
Allah dengan Shalat” lihat Irwaul Ghalil: 7/238
Maka shalat Perintah Agung dari Allah SWT, Allah SWT
menyebutkan secara tegas didalam Al Quran tentang kewajiban kita mendirikan
shalat. Diantaranya firman Allah SWT dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat:43
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukulah
bersama orang-orang yang ruku”.
Jadi pada kesimpulannya kita yang hadir diminggu pagi yang
dimuliakan Allah SWT, setelah mengetahui informasi ini dan memahami uraian
tersebut tentang tingginya kedudukan shalat dalam agama kita dan
keutamaan-keutamaan yang Allah SWT berikan kepada kita yang memenuhi kewajiban
mendirikan shalat, lalu apakah kita yaang melalaikan mendirikan shalat
dibiarkan begitu saja ?...tentunya tidak. Allah SWT dan Rasul-Nya SAW
benar-benar telah memberikan informasi dan warning kepada kita semua yang hadir
melalaikan shalat. Allah SWT telah menyediakan kegalauan, kecemasan,
kekawatiran dan kesengsaraan yang dikhususkan bagi kita-kita yang meninggalkan
shalat. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Al Muddatstsir ayat:42-43
“Apakah yang memasukan kamu kedalam Saqar (neraka). Mereka
menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat...”.
Maka sekian dahulu dasar-dasar pengetahuan umum ibadah
ini dan marilah kita berdo`a bersama, agar kita semua yang hadir di minggu pagi
yang dimuliakan Allah SWT ini dapat mengamalkan dan sangat mudah memahaminya !
"Ya Allah, gantungkanlah kami dan orang-orang yang
berkonsultasi atau curhat atau ‘berobat’ kepada kami hanyalah kepada-MU, dan
jangan Engkau datangkan kepada kami orang-orang yang tak mau mendatangi-Mu,
kecuali bila itu sudah menjadi ketetapan-Mu".
ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLA ALLAAHu, WA ASYHADU ANNA
MUHAMMADAN RASUULU ALLAAHI.
Ya Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
lindungilah kami dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari ilmu yang menjauhkan
kami dari-Mu, dari ilmu yang hanya berorientasi kepada harta dan dunia, dari
ilmu yang membuat kami sombong dan merasa hebat, dari ilmu yang
menginvestasikan banyak kesulitan bagi kami di akhirat kelak.
Ya Allah Yang Maha Mengetahui Isi Hati (Qolbu/Quluub) yang
ada Di Dalam Dada (Shodr/Shuduur), lindungilah kami dari hati yang tidak
khusyu’’, dari hati yang mudah jatuh pada godaan wanita (pria), dari hati yang
merasa tinggi, dari hati yang suka pujian manusia, dari hati yang takut cacian
dari manusia, dari hati yang mudah terprovokasi oleh dunia yang menipu, dan
dari hati yang sering lalai dari-Mu.
Ya Allah Yang Maha Menguasai, lindungilah kami dari pikiran
yang tidak efektif, dari pikiran yang tidak menentu, dari pikiran yang tidak
bermutu, dari pikiran yang suka menganalisa takdir-Mu, dan dari pikiran yang
tidak tunduk kepada hati yang Engkau kuasai.
Ya Allah Yang Maha Pemberi Rizki, lindungilah kami dari harta
yang haram, dari harta yang syubhat, dari harta yang tidak bisa membantu
hamba-Mu lainnya, dan dari harta yang tidak berkah.
Ya Allah Yang Maha Menganugerahkan, lindungilah kami dari
sikap yang tidak pandai bersyukur atas ilmu, atas hati, atas pikiran, dan atas
harta yang telah Engkau berikan kepada kami.
Ya Allah Yang Maha Berkehendak, lindungilah kami dari
keinginan yang tidak kami butuhkan, dari keinginan yang tidak Engkau ridhoi,
dan dari keinginan yang tidak bisa dikendalikan.
Ya Allah Yang Maha Menenangkan, lindungilah kami dari jiwa
yang tidak pernah puas, dari jiwa yang tidak pernah kenyang, dari jiwa yang
tidak bisa tenang, dan dari jiwa yang tidak pandai bersyukur.
Ya Allah Yang Maha Menghentikan Keburukan, lindungilah kami
dari kesulitan yang menghadirkan kesulitan, dari hutang yang menghadirkan
hutang, dan dari penyakit yang menghadirkan penyakit.
Ya Allah Yang Maha Mengabulkan, lindungilah kami dari
do'a-do'a yang tidak penting, dari do'a-do'a yang justru menjauhkan kami untuk
mencintai-Mu, dan dari do'a-do'a yang tidak Engkau kabulkan.
Amin ya rabbal alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar